Aku ?
Aku waktu, yang menggelayut mesra diantara masa
Aku diri, yang bermanja di sapu mendung jingga
Aku pualam, putih bersinar menyilau mata, di sekujur badan
Aku terhapus, terjejak di jengkal pilu setiap insan
Bermakna tak berarti, berarti tak bertafsir, merenda hanya sekedar penghibur, di kala gundah bermain di dinding, denting senar gitar yang terpetik di jemari sang seniman, menggugah mau ku, bernafsu dengan memburu, serapah tak terucap, sumpah tak ter eja, membisu dalam damai, bergolak dengan seribu kecupan di bibir,
Membiru dengan kaku
Membeku dengan terbelah, sambil mengusap wajah
Semua terberai dan berderak kala tangan menyentuhnya, dingin.
Aku sepi, berseyam abadi di antara gelisah
Aku benci, mencibir bahagia dengan segumpal nista
Aku rindu, gelitik jiwa di buai semu
Aku sendu, mengharap dalam puja, sejengkal asa dalam dada
Aku kamu, hadir di setiap ruang dalam jiwa
Aku aku, tak henti merecau berbagai puisi, sekedar penyambung lidah
Agar kiranya kamu sudi singgah melantunkannya dan meresap dengan lara,
untuk kemudian muntah dengan cinta.
No comments:
Post a Comment