malam malam ku
kutarik selimut tebal sang hitam,
merendanya dengan siraman kelip sang bintang
juga sinar ceria sang bulan di ujung mega
hingga warna emas dan jelaga berpadu di kelopakku
kurebahkan penat
ku usir pekat,
ku rengkuh nikmat
dan tak ingin mengakhirinya dengan cepat
malamku tak pernah berganti
selalu menjadi akhir dari penantian kantukku
selalu menjadi pelabuhan hampa mimpiku tentang mu
selalu menjadi tempat hayalku untuk menyandingmu
malamku selalu hitam
kelam berarak menuju siang
malamku selalu biru
dimana di sana tercampur warna cinta dan perasaan rindu
aku lelah
aku mau muntah
merasakan galau yang kian menyiksa
dimana asa seperti selalu menjauh
bertepi di antara ujung ujung waktu
saat ini aku mau malamku
agar aku bisa segera bertemu denganmu
mengecup bibirmu dan memeluk ragamu
di alam mimpi ciptaanku