batas wajar mu dalam diriku
kuperbincangkan hidupmu dengan malam
yang sunyi
yang tenang
yang senyap
pikiran yang terbang terus mengembara
menepis sengketa yang sekiranya berbuah rusuh
yang membuat jantungku gaduh
dan hati dalam nyawaku keruh
sunggu aku tak mau memimpinya
aku hanya memikirmu
seandainya ketik ketik berbuah merekah
tentu bunga kan harum warnanya
dan hanya sebatas pikir, aku tak mampu menghayal
sebab hayal buatku sangat mahal
yang mesti aku tebus dengan angan
harus kubayar dengan imajinasi yang menyesatkan
tidak !
cukup memikirmu, cukup menganganmu
dan aku tak akan sekalipun menghayalkanmu
titik!