kepergianmu nanti
hambar
seperti sore yang memburam
kau lari dalam dekapan
membaur sebuah imajinasi menjadi momok menakutkan
kau curi beberapa lembar karya yang pernah kukisah
kau rebut sebatang nampan yang kupoles merdu
tempat naungan jiwa kala kepanasan
tempat haus minum dahaga yang berkepanjangan
hambar
layaknya siang terik tanpa sepoi angin
kugali kenangan yang menghitam
sekedar mencari sebuah harap
yang pernah ku simpan
yang pernah kuarsipkan
untuk nanti kita buka
untuk nanti kita khianati
yang akhirnya mati terkubur dalam cerita
kau pergi
berlari
menjauh
dan terbunuh
dari malam sepiku