myspace

Friday, November 09, 2007

labirin senja

berkelok menuruni senja
di tepian hitam pualam sunyi

siluetmu membayang
siluetmu menerjang
disetiap keping hati sunyi penuh dengki

kurebah, meresahkan sejuk yang menyelam
kucumbu, lentik dawai senar ucap bahasa
kurengkuh, hembus angin beraroma bunga
kuhirup, segumpal duka yang terselip jingga

dicakrawala kusunyi menggema suara
meneriakkan sejuta nama berlumut hasut
tertarik untuk hanyut untuk kemudian larut

ditepis bayangmu kutepis
dihela bayangmu kuhela
di buai bayangmu kubuai
menjaring semu di ujung kuku
mencengkram erat biduk lapukku

Jenuh

kutepis
kau nyata
ku semu
kau bayang

hadir dalam jenuh
singgah dalam desah

sendu mencibir bulat sunyi menggeliat manja
rona rona kelam tersirat panjang gemintang

aku malu, aku mau
aku rindu, aku jemu

resah mata memerah bara
perpagut indah dalam jilat jilat kasa
seperti jejak fana dalam kelambu masa
merengkuh mimpi membuai asa

Jawablah Dengan Bisu

tak bisakah barang sejenak kau berhenti?
meluangkan waktumu untuk mencari tahu
apa yang sebenarnya terjadi

tak bisakah kau baca ?
gemetar bibirku kala berpagut mesra dengan ucapmu
gemelatuk nafasku kala terburu oleh waktu

tak terdengarkah olehmu ?
gemulai jantungku yang berdegub kaku
saat mata penamu tajam menyentuhku

dan tak terlihatkan olehmu ?
lembar lembar baitku yang selalu berkisah tentangmu

aku selalu berandai
dimana kau selalu kuhadirkan sebagai bayang bayangnya

aku selalu mengharap
dimana kau yang selalu kujadikan pelabuhnya

dan aku selalu menunggu
dimana kau yang selalu kujadikan mimpinya

atau nyata ini hanya semu ?
ataukah semu ini belum nyata ?
semu dan nyata seperti apa yang kau pinta ?

apakah leburnya siluet langit dalam laut yang kau pinta ?
atau teduhnya mendung dalam teriknya tanah yang kau mau ?

jawablah dengan bisu
pun jua semua akan menjadi tanya.

cerita palsu

sejukmu menjamah
merona sirna dihening malam
hangatmu menyelimuti
setiap gigil gemelatuk gigi

aku diam bukan tak larut
aku sunyi bukan tak turut

sentuhmu menjalar...
kian menggamang ....
sunyi terkekang.....
aku memudar.

gaduh aku mau gaduh
decit jendela menderak langit
meniup genta, menjerit perih
hingga putih tergusur letih

lesu hidupku lesu
sanding bayang. Bayang yang semu
di antara tumpukan sampah. Sampah nafsu
mengorek cerita...

Cerita palsu.

Powered By Blogger