Ini Kisahku
lama aku menunggumu...
diantara deretan pintu waktu,
ku tunggu datangmu di kala sendiri menyentuh jiwaku
lama.......
bahkan jam yg tergantung di dinding mengejekku dengan ribuan kata caci
bahkan detiknya mengundang sabarku untuk musnah dan menghilang
bahkan detiknya mengundang sabarku untuk musnah dan menghilang
dan...
di sela jendela jaman aku selalu mengintip jalanan sepi bertabur asa
berharap disana kau berdiri tegak, melambaikan tangan kepadaku
berjalan pelan menghampiriku, membawakanku sekuntum bunga harapan
berkata dengan merdu " aku datang sayang, aku lah cintamu, akulah rindumu "
namun sampai semua pintu itu tertutup, tak jua ku lihat bayangan indahmu disana
jauh tatapan mataku menembus kelokan bayangan di sela pohon rindang
masih kusimpan setitik asa di relung jiwa,
berharap disana kau berdiri tegak, melambaikan tangan kepadaku
berjalan pelan menghampiriku, membawakanku sekuntum bunga harapan
berkata dengan merdu " aku datang sayang, aku lah cintamu, akulah rindumu "
namun sampai semua pintu itu tertutup, tak jua ku lihat bayangan indahmu disana
jauh tatapan mataku menembus kelokan bayangan di sela pohon rindang
masih kusimpan setitik asa di relung jiwa,
bahwa kau akan hadir
cinta yg selama ini aku damba
rasa yang selama ini aku rindu
salah, jika kutergesa masuk kesalah satu pintunya ?
bodoh, jika ku terburu buru dan tergesa atas ketakutan ketakutan yang menyerang syaraf maluku
rasa yang selama ini aku rindu
salah, jika kutergesa masuk kesalah satu pintunya ?
bodoh, jika ku terburu buru dan tergesa atas ketakutan ketakutan yang menyerang syaraf maluku
duh...
andai pintu itu, tak pernah bergandengan dengan waktu
andai jendela itu bisa menipuku dengan menggambar siluet rona merah pipimu
mungkin aku masih bersabar untuk sekedar menunggu kedatanganmu
mungkin aku masih disini, di balik salah satu pintu bertulis namamu
bercanda dengan bayanganmu.....bercinta dengan mimpimu
sekarang.....
aku disini, mengintip jendela
masih berharap bahwa kau ada di seberang sana
melambaikan tangan, tersenyum padaku
meski hanya sebatas itu...tak lebih
masih berharap bahwa kau ada di seberang sana
melambaikan tangan, tersenyum padaku
meski hanya sebatas itu...tak lebih
karena semua pintu itu telah terkunci oleh waktu
tapi aku bahagia...
bahwa akhirnya engkau datang juga....
kau tepati janjimu untuk datang meski tak menghampiriku.