karena itu kau kupilih
temanmu berjalan adalah akar
yang menjalar untuk mencari tujuan
sahabatmu berlari adalah angin
melayang menembus ruang
mencari celah hidup yang sesak
gelombang pasang diantara karang adalah ayahmu
menegarkanmu dari hembus badai menyakitkan
kapas putih lembut menghanyutkan adalah ibumu
pereda nafsu yang terbakar oleh angkara
kau pribadi yang hidup dalam waktu
turut berdetak dalam detik
yang larut dalam hening kepak kepak malam
itu mengapa hati memilihmu
itu mengapa rindu melukis wajahmu
karena cinta yang terpaut satu
mengakarkan kita dalam bentang hangat yang nyaman
menyudutkanku dalam batasan yang tak mampu aku genggam
batasan yang akhirnya hanya wajahmulah tujuan akhirnya.
No comments:
Post a Comment