Purnama tak lagi terhitung
dijalanan gelap tak berpelita ruh ku menapak sekejap, meraba kepekatan hitam dalam gulita yang berkepanjangan, cahaya yang pernah kau bawa menyuramkan jejakku.
kau tahu...ratusan purnama sudah ruh mu terbang dari rumah jiwa yang pernah kita bangun, namun selama itu pula tilasmu tak pernah jera memayungi kesepianku. kau hidup meski seluruh jiwa telah kau tarik pulang, kau ada meski seluruh senyum dalam bayang- bayangmu itu sekedar semu.
penyesalan ini hanya sebuah berita duka, yang tersampaikan lewat ayat-ayat tua...dimana mata tak lagi mampu berair...dimana kesedihan tak mampu lagi terukir...dan luka yang ada tak mampu tersembuhkan...
seandainya saja suatu ketika masa bersahaja datang, untuk mengajak aku terbang menyinggahi kenangan-kenangan yang terngiang, aku hanya ingin menanyakan sesuatu ke ruh mu... masih kah kau ingat gelak ku waktu itu...masihkah kau ingat tangisku kala itu...meski aku tak ingin sebuah jawaban darimu..tapi aku akan selalu berkata...bahwa aku masih mengingatmu.
No comments:
Post a Comment