Berikan padaku
beri aku madu !
biar pahit ini terusir dengan ramah
tak lagi menyekat kerongkonganku dengan kering
dan meludahkannya dengan mudah
beri aku air !
agar dahagaku terampuni
mengisi bejana bejana dengan warna biru dan ungu
untuk ku simpan di kemudian hari
pernah terpikir olehmu ?
tertidur di dalam tungku membara dengan nyenyaknya?
memimpikan keindahan surga yang tak terjamah ?
mengigaukan dingin yang menjalar sukma ?
pernahkan kau membayangkan ?
merebahkan penat diantara rerumputan gersang ?
di iringi tiupan seruling penggembala siang ?
menari dengan senyum yang tak pernah terkembang ?
sedikit renungkan untuk kemudian di ejakan
tak harus dangan kata kata bijak
ataupun siraman siraman sejuk
cukup lakukan dan patuhi
terlalu lama terdiam membuatmu bisu
tarlalu lama mengasing membuatmu malu
aku tak butuh bujukmu dalam endapan
yang hanya merenda angan untuk kemudian termuntahkan
aku tak butuh rayuanmu dalam hayalan
yang akhirnya menguap begitu saja terserap oleh kelam
cukuplah bijak yang berucap
memberi beberapa petuah dan sumpah
yang tersulam dengan indah di mata
menjadikannya butiran lembut hangat berbening bening
cukuplah hati yang bergumam
dan biarkan bibir ini saling berpagutan
tak peduli sampai berapa lama ia melakukan
sekedar menikmatinya...dan jangan di kalimatkan