mencumbu bayangan
terlalu jauh aku bersandar di pundakmu
merenda hari penuh jendela dalam kaca
terserak berbagai ragam,
hingga tak mampu di eja
luapan itu telah terhanyut
menyisakan sebutir embun yang membeku
menggigil, menggemelatukkan gigi sunyi
di tabur malam tak berbintang
halus dan lembut akhirnya
kuberanikan mengecup senyuman yg mengambang itu
merona dan merekah di sela isak
seketika harum nafasmu menyentuh lidahku
hmmm... aku menikmatinya
kala bayangan itu menyentuh siluetku di balik pintu
semu namun indah
hayal tapi nyaman..
No comments:
Post a Comment