Inilah puisiku (2)
tabir tabir turunlah
hujan hujan berderailah
mimpi mimpi terpujilah
naungi gigil dan menghangatlah
tepi tepi menyudut
sepi sepi beringsut
kerakar tawa terhanyut
tergelak dalam hisap hisap asap
kuasa kuasa tertawa
jelata jelata berduka
membusuk dalam dengki
terkubur dalam liang tak bercelah
aku aku sendiri
dia dia berlari dan sembunyi
membawa beribu kutukan dan cacian
meregang nyawa dalam kepalsuan
mereka lupa dengan wajah
mereka hina akan nama
seperti niat yang tak terniati
layaknya ingin yang tak teringini
aku aku kembali
menulis tulis sedikit puisi
untung mengingat bukan di kenang
bahwa negeri ini masih terhias dalam nisan
No comments:
Post a Comment