Seperti Kemarin
seperti kemarin
langit mendung hujan turun
angin menghembus daun gugur
hari kelam diburu waktu
menyambut datangnya badai
menjerit, berderit dan mendecit
seperti kemarin
hitam memekat disandang langit yang sekarat
dipayungi bulan pucat di ufuk barat
seperti tak ada ceria bersuka ria
memaku bait terlantun pilu
seperti kemarin
aku termangu terpekur dalam lamun
menghirup debu, dalam desah resah
berpikir dalam janggal keganjilan
di lorong sesak penuh ketakutan
mengapa musim berjalan pincang ?
mengapa bencana yang selalu menghibur ?
dan mengapa hidup seperti tak ada harapan ?
mengapa?
masih seperti kemarin....
manusia belum lelah dan datang untuk bertaubat
No comments:
Post a Comment