cerita sepi
Sepi yg ku puja akhirnya mengingkari,
menyingkir kesisi gelap yg paling hitam
kelamnya tak membekas,
bahkan warna yg di simpan tersingkir menjauh
dan, dua dalam satu warna telah berakhir pedih,
tanpa menyisakan tawa ataupun senda
mungkinkah harus tercampak kedasar jurang yang paling dalam ?
atau haruskah terasing di balik derak jandela bertabur debu ?
mungkin tak satu jawaban yg dapat ter eja
tak satu pertanyaan yg mampu ter sumpah
sementara rekatan rekatan erat jaring benang di sela jiwa,
memudar dengan indah
membias di sebelah utara cakrawala memburatkan cahya nadi,
ini bukan yg terakhir, bahkan mungkin takkan jadi yg ke dua
semua harus berderet berjajar kebelakang
membentuk siluet2 sedih membuyar angan
tapaknya menjejak membekas di pasir pasir putih
seolah bertanda, akan di temukannya bahagia di suatu saat nanti
tapi entah kapan itu masih misteri
jelaganya belum terbersihkan, tanahnya masih basah lengket menggenggam erat
duh..para pemuja sepi yg malang melintang di dunia sedih
tampaklah nyata oleh biru di balik lembaran - lembarannya
agar tiada ragu dalam keragu - raguannya
agar tegap derap langkahnya
agar pongah sombong dalam jiwanya
dan agar tangis yg dia bawa reda tersapu oleh saputan puas
hanya itu...
menyingkir kesisi gelap yg paling hitam
kelamnya tak membekas,
bahkan warna yg di simpan tersingkir menjauh
dan, dua dalam satu warna telah berakhir pedih,
tanpa menyisakan tawa ataupun senda
mungkinkah harus tercampak kedasar jurang yang paling dalam ?
atau haruskah terasing di balik derak jandela bertabur debu ?
mungkin tak satu jawaban yg dapat ter eja
tak satu pertanyaan yg mampu ter sumpah
sementara rekatan rekatan erat jaring benang di sela jiwa,
memudar dengan indah
membias di sebelah utara cakrawala memburatkan cahya nadi,
ini bukan yg terakhir, bahkan mungkin takkan jadi yg ke dua
semua harus berderet berjajar kebelakang
membentuk siluet2 sedih membuyar angan
tapaknya menjejak membekas di pasir pasir putih
seolah bertanda, akan di temukannya bahagia di suatu saat nanti
tapi entah kapan itu masih misteri
jelaganya belum terbersihkan, tanahnya masih basah lengket menggenggam erat
duh..para pemuja sepi yg malang melintang di dunia sedih
tampaklah nyata oleh biru di balik lembaran - lembarannya
agar tiada ragu dalam keragu - raguannya
agar tegap derap langkahnya
agar pongah sombong dalam jiwanya
dan agar tangis yg dia bawa reda tersapu oleh saputan puas
hanya itu...
No comments:
Post a Comment