Amarahku
dia menguji aku dengan tusukan sembilu
dia menguji aku dengan tatapan dingin
dia mengujiku dengan senyum hambar
seribu serapah tersumpah
seribu caci ter maki
pun tak gentar jua aku menghadapinya
aku meradang dan menerjang dengan sisa tenaga
aku marah dalam sedih
aku marah dalam bahagia
aku marah dalam suka
tapi aku tak mau beranjak
aku masih ingin di sini
menikmati sore meski sendiri
menikmati sekitar meski sekitar mengacuhkanku
aku masih mau disini
mendudukinya sampai aku puas
sampai tak ada lagi sisa busa di kursi ini
sampai kursi ini renta dan patah
aku masih mempertahankannya
dengan darah maupun jiwa
dengan nyawa maupun roh
ingat itu
No comments:
Post a Comment